Pengertian Pembentukan Akhlak

baiklah sahabat, kali ini saya akan memposting mengenai islam,, dah lama ni gak memposting ini....nah kali ini saya akan membahas mengenai akhlak,, yg pertama kita bahas dulu, Pengertian Pembentukan Akhlak. lsngsung deh cekedot...

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut pembahasan, akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun Ø®ُÙ„ُÙ‚ٌ yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqun Ø®َÙ„ْÙ‚ٌ yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan Ø®َالِÙ‚ٌ yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun Ù…َØ®ْÙ„ُÙˆْÙ‚ٌ yang berani yang diciptakan.
Ibnu Athir menjelaskan bahwa:
Hakikat makna khuluq itu, adalah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqi merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnyaaa tubuh dan lain sebagainya).
Imam al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu).
Dr. M. Abdulah Dirroz, mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
Akhlak adalah sesuatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi mambawa kecendrungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat).
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapatlah dimengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi.
Arti pembentukan akhlak sebagaimana Imam al-Ghazali kemukakan, “Seandainya akahlak itu tidak dapat menerima perubahan, maka batallah fungsi wasiat, nasihat, dan pendidikan, dan tidak ada fungsinya hadits yang mengatakan, ‘perbaikilah akhlak kamu sekalian’.” Dengan demikian dapat kita katakan bahwa akhlak merupakan hasil usaha dari pendidikan dan pelatihan, terhadap potensi rohaniah yang terdapat dalam diri manusia.
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian dalam Islam. Rukun iman merupakan integrasi dalam pembinaan tersebut, demikian pula rukun Islam. Dengan demikian dapat dipahami bahwa langkah yang digunakan adalah dengan menggunakan ibadah sebagai sarana secara simultan.
Cara yang digunakan, dengan sarana di atas, diantaranya adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung kontinyu. Pada masa ini, pembentukan akhlak secara lahiriah terkadang perlu menggunakan cara paksaan yang jangka panjang akan membiasa. Kemudian, pembinaan dilakukan dengan memberi teladan. Cara-cara di atas telah terlebih dahulu dicontohkan oleg Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak adalah faktor dari dalam dan dari luar diri. Potensi fisik, intelektual, dan hati yang dibawa sejak lahir merupakan faktor dari dalam, sedangkan faktor dari luar yaitu pihak-pihak yang mempengaruhi pembentukan akhlak, seperti orang-tua, ustadz, guru, dll.
Pada akhirnya, pembentukan akhlak ke arah akhlak al-karimah akan membawa dampak yang tidak hanya dirasakan oleh yang bersangkutan namun juga dirasakan oleh orang lain. Manfaat akhlak disebutkan di dalam al-Qur’an, seperti dalam surat An-Nahl : 97, al-Kahfi : 88, dan al-Mu’min 40. Sedangkan ditinjau dari beberapa hadits, hikmah akhlak mulia diantaranya memperkuat dan menyempurnakan agama, mempermudah hisab di akhirat, menghilangkan kesulitan dan selamat dunia akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Zahruddin AR, M. M. Si. Dan Hasanuddin sinaga, S.Ag., M. A. Pengantar Studi Akhlak PT Grafindo Persada, Jakarta, 2004
Ahmad, Imam S, Tuntunan Akhlaqul Karimah (Jakarta: LEKDIS, 2005)
Moh. Amin, Drs. Pengantar Ilmu Akhlaq (Surabaya: EXPRESS, 1987)
Mustofa. A. Drs. H. Akhlak Tasawuf (Bandung CV. Pustaka Setia, 1999)
Nata. MA, Abuddin, Prof. Dr. H, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)


You May Like :

16 Responses to "Pengertian Pembentukan Akhlak"

Anonim mengatakan...

CikSmile dtg tinggal jejak.. CS nak cakap jugak entri nie meanarik !! thumbs up !! 8)

Berry Hardisakha mengatakan...

makasih yaaaa :)

Anonim mengatakan...

Sesungguhnya akhlak Rasulullah s.a.w itu adalah al-Quran. Kerana itu akhlak beliau sangat sempurna. :)

P/s: Salam persahabatan dari Malaysia :)

Berry Hardisakha mengatakan...

ok deh,,, :)..
salam persahabatan dari indonesia juga :)

Anonim mengatakan...

sangat berguna la :)

Berry Hardisakha mengatakan...

makasih ya dah coment :) and salam kenal buat semuanya:)

Aeekawa mengatakan...

nice info.. thx ya..
sama2 kita membentuk akhlak yang baik .. InsyaAllah :)

rama mengatakan...

semoga info ini bisa diamalkan.
Salam kenal ya..
I have followed your blog..
Follow me back..
Thanks..

"rama

Berry Hardisakha mengatakan...

ok, Sahabatku...Amiin..

ct cucubi mengatakan...

Salam perkenalan. Terima kasih for sharing d information.. semoga blog kamu success..

Berry Hardisakha mengatakan...

Amiin,, makasih ya dah coment, mudah2 blog kamu juga :)

ct cucubi mengatakan...

welcome :)

Berry Hardisakha mengatakan...

:) makasih

pawwas mengatakan...

terima kasih sahabat atas postingnya, semoga kita mempunyai akhlaq yang mulia, salam

Berry Hardisakha mengatakan...

ya sama2 sahabat :)

BANGUN ANAK BANGSA mengatakan...

mhon share yaa...lanjutkan dengan dimensi,ruang lingkup serta keberadaan Rasul diutus korelasi pada saat ini,terimakasih