Cerpen Sedih Penyesalan kiriman lagi dari sri ningsih, langsung aja ya.
Penyesalan . . .
Memang betul katanya “penyesalan datangnya belakangan” seperti yang sekarang ini aku alami, tapi aku berkomitmen jangan sampai terpuruk dalam penyesalan ini, aku jadikan ini pelajaran dan pengalaman, aku incy, aku memang banyak teman cowok dan kata mereka aku ini orangnya seru, asik dan selalu nampak ceria dalam keadaan apapun tapi susah dalam hal yang namanya cinta apalagi untuk jatuh cinta. Diantara sekian banyak teman ku hanya ada satu orang yang berbeda diantara mereka semua berbeda dalam artian sikapnya terhadapku, sebut saja dia Agung. Kami selalu ngumpul dan bersama-sama setiap hari tapi hanya agung yang senantiasa nginbox aku dan telefon aku. Iya begitu perhatian sama aku. Tiap minggu kami sering jalan ketempat-tempat yang biasa kami datangi bareng yang lain tapi untuk kali ini kami hanya berdua. Aku merasakan ada hal yng berbeda terhadap sikap agung kali ini. Waktu kami diperjalanan aku menaruh tanganku di paha kan lagi naik motor nih ceritanya,, aku kaget ketika agung mengambil tangan aku dan memegang erat kemudian menaruh di perutnya sampai aku seperti merangkul dan memeluknya. Rasanya begitu aneh tapi dibalik keanehan itu ada kehangatan yang aku rasakan. Tapi menurutku ini biasa saja.
Penyesalan . . .
Memang betul katanya “penyesalan datangnya belakangan” seperti yang sekarang ini aku alami, tapi aku berkomitmen jangan sampai terpuruk dalam penyesalan ini, aku jadikan ini pelajaran dan pengalaman, aku incy, aku memang banyak teman cowok dan kata mereka aku ini orangnya seru, asik dan selalu nampak ceria dalam keadaan apapun tapi susah dalam hal yang namanya cinta apalagi untuk jatuh cinta. Diantara sekian banyak teman ku hanya ada satu orang yang berbeda diantara mereka semua berbeda dalam artian sikapnya terhadapku, sebut saja dia Agung. Kami selalu ngumpul dan bersama-sama setiap hari tapi hanya agung yang senantiasa nginbox aku dan telefon aku. Iya begitu perhatian sama aku. Tiap minggu kami sering jalan ketempat-tempat yang biasa kami datangi bareng yang lain tapi untuk kali ini kami hanya berdua. Aku merasakan ada hal yng berbeda terhadap sikap agung kali ini. Waktu kami diperjalanan aku menaruh tanganku di paha kan lagi naik motor nih ceritanya,, aku kaget ketika agung mengambil tangan aku dan memegang erat kemudian menaruh di perutnya sampai aku seperti merangkul dan memeluknya. Rasanya begitu aneh tapi dibalik keanehan itu ada kehangatan yang aku rasakan. Tapi menurutku ini biasa saja.
Setelah kejadian itu agung makin sering menghubungiku dan kami selalu bercanda ketawa bersama, sampai akhirnya dia bilang gini “kamu sebenarnya ngerasain apa terhadap aku?” yah aku langsung jawab aja “biasa aja tuh mang apa’an?” dia langsung ngerespon aku dengan sikap biasa dan bilang “ga lupain aja. Yah aku juga ga gimana-gimana saat itu.. hari-hari selanjutnya kami ngumpul lagi seperti biasanya dan perhatian agung masih sama, iya senang memegang erat tangan aku, dan kenapa setiap aku dekat banget dengan cowok lain dia marah sama aku sampai akhirnya dia jujur dan bilang “aku ga suka ngeliat kamu bersentuhan dengan cowok lain, ga tau kenapa hati ini sakit ketika aku melihat kamu bersama cowok lain, dan aku merasa tak rela jika kamu tersenyum penuh makna dengan lelaki lain” aku ngeresponnya saat itu biasa lagi dan sangat biasa menanggapinya hanya dengan senyuman yang keheran-heranan.
Tiba suatu malam agung menelfonku dan saat itu aku lagi badmood entahlah karena apa jadinya biar ngomong aja males sampai panggilan tak terjawab darinya banyak banget. Siang harinya dia nelfon aku lagi.. “kamu kenapa sih? Udah bosan sama aku yah? Kamu berubah. Aku langsung bilang aja,, maksudnya? Berubah gimana? Perasaan aku gini-gini aja deh.” Dia langsung nutup telfon tanpa salam dan aku bersikap seperti biasanya biasa-biasa aja.
Ini adalah malam minggu malam terakhir dimana waktu itu dia ngajak aku keluar, tapi aku seperti lelah malam itu jadi aku nolak ajakannya.. “maaf aku ga bisa” pintaku. Baru kali ini aku tidurnya cepat dan pagi harinya aku baca pesan darinya yang menunjukkan pukul 02:00 dini hari saat iya kirim. . .
“Andaikan kau tau bahwa kegelisahan ini menandakan betapa besarnya nalar ini memikirkanmu, andaikan kau tau betapa sulitnya tidur karenamu, memang sulit untukku mencintai seorang perempuan
Bagiku karena ku selalu ingin menjaganya dan melindunginya agar tidak terjamah lelaki lain, ku ingin mencintaimu seperti berlian, karena begitu berharganya pemilik menyimpannya ditempat yang sangat terjaga, agar orang yang berniat jahat tidak akan bisa mengambilnya begitu pula diriku
Saya gatau kenaparasa dimana aku memikirkanmu, rasa dimana aku ingin bertemu denganmu, rasa ini seakan-akan hilang, maaf telah dekat denganmu, esok saat fajar muncul kamu akan menjadi orang yang biasa bagiku. Terimakasih telah membuatku bahagia beberapa minggu terakhir ini.”
Hatiku seketika teriris, nyessek rasanya, inikah yang namanya kehilangan, tak ada lagi yang seperti dia, yang mau menjagaku, perhatian dengan ku, yang senantiasa bersamaku dikala suka maupun duka.
Jadi jangan pernah sia-siain orang yang ada didekatmu saat ini.
Cerpen : Penyesalan
by Surya Ningsih
fb: Masih Bernafas Part III
twitter: @ningzhee1
Tiba suatu malam agung menelfonku dan saat itu aku lagi badmood entahlah karena apa jadinya biar ngomong aja males sampai panggilan tak terjawab darinya banyak banget. Siang harinya dia nelfon aku lagi.. “kamu kenapa sih? Udah bosan sama aku yah? Kamu berubah. Aku langsung bilang aja,, maksudnya? Berubah gimana? Perasaan aku gini-gini aja deh.” Dia langsung nutup telfon tanpa salam dan aku bersikap seperti biasanya biasa-biasa aja.
Ini adalah malam minggu malam terakhir dimana waktu itu dia ngajak aku keluar, tapi aku seperti lelah malam itu jadi aku nolak ajakannya.. “maaf aku ga bisa” pintaku. Baru kali ini aku tidurnya cepat dan pagi harinya aku baca pesan darinya yang menunjukkan pukul 02:00 dini hari saat iya kirim. . .
“Andaikan kau tau bahwa kegelisahan ini menandakan betapa besarnya nalar ini memikirkanmu, andaikan kau tau betapa sulitnya tidur karenamu, memang sulit untukku mencintai seorang perempuan
Bagiku karena ku selalu ingin menjaganya dan melindunginya agar tidak terjamah lelaki lain, ku ingin mencintaimu seperti berlian, karena begitu berharganya pemilik menyimpannya ditempat yang sangat terjaga, agar orang yang berniat jahat tidak akan bisa mengambilnya begitu pula diriku
Saya gatau kenaparasa dimana aku memikirkanmu, rasa dimana aku ingin bertemu denganmu, rasa ini seakan-akan hilang, maaf telah dekat denganmu, esok saat fajar muncul kamu akan menjadi orang yang biasa bagiku. Terimakasih telah membuatku bahagia beberapa minggu terakhir ini.”
Hatiku seketika teriris, nyessek rasanya, inikah yang namanya kehilangan, tak ada lagi yang seperti dia, yang mau menjagaku, perhatian dengan ku, yang senantiasa bersamaku dikala suka maupun duka.
Jadi jangan pernah sia-siain orang yang ada didekatmu saat ini.
Cerpen : Penyesalan
by Surya Ningsih
fb: Masih Bernafas Part III
twitter: @ningzhee1
0 Response to "Cerpen Sedih Penyesalan"
Posting Komentar