Miris memang ketika kita masih mendapati kalau penyakit korupsi di negara tercinta, Indonesia masih merebak luas menjangkit seluruh lapisan masyarakat. Korupsi memang seperti penyakit mematikan yang menghancurkan moral manusia. Hal tersebut memang merupakan tindakan tidak terpuji yang berporos pada sifat ketidakjujuran dimana meliputi tindakan mencuri serta merampas hak orang lain.
Dampak paling buruk dari tindakan korupsi yaitu mampu menular cepat di kehidupan masyarakat tanpa harus pandang bulu. Waktu yang dibutuhkan juga tidak lama karena ada banyak sekali kasus korupsi yang ditemukan hanya pada satu daerah saja. Anda sendiri pasti menyadarinya bukan? ketika ada sebuah kasus korupsi diungkap di media massa, belum selesai dengan kasus tersebut namun sudah muncul lagi beberapa kasus korupsi yang lainnya. Hal ini tentu saja membuat kita bertanya-tanya, apakah para antek korupsi tidak memiliki perasaan takut akan hukum.
Menyebar di Berbagai Kalangan
Tidakkah anda penasaran apakah selama ini anda pernah melakukan tindakan korupsi atau tidak. Apakah orang tua, suami, istri, atau bahkan anak-anak anda? Jangan pernah menganggap remeh tindakan ini karena korupsi memang memiliki cakupan yang sangat luas. Mungkin saja kita tidak menyadari kalau kita pernah melakukan tindakan-tindakan tersebut, baik sengaja ataupun tidak.Korupsi tidak hanya mampu dilakukan oleh para pejabat pemerintahan saja tetapi orang-orang dari berbagai kalangan serta profesi seperti di bidang pendidikan, kesehatan, ataupun di perusahaan.
Pernah melakukan contek-mencotek saat melaksanakan ujian?
Mungkin sebagian anak sekolah berpikir kalau mencotek adalah suatu perbuatan wajar bagi mereka pada umumnya. Namun, tindakan tersebut adalah tanda-tanda kemunculan bibit penyakit korupsi. Suatu perbuatan kecil dan ringan memang, akan tetapi bagaimana dengan dampaknya? Hal tersebut akan membuat siswa menjadi ketagihan dan selalu mengandalkan mencotek teman ketika melaksanakan ujian. Akibatnya, hal yang awalnya kecil lambat laun akan menjadi sebuah kebiasaan yang akan memicu tindakan korupsi besar lainnya seperti penggelapan anggaran negara, money laudry, dan lainnya.
Anak-Anak Juga Bisa Korupsi
Bagaimana mungkin? Jangankan melakukan korupsi, mengerti mengenai hal tersebut saja rasanya tidak mungkin. Sebaiknya anda jangan menganggap enteng lebih dahulu. Jika anda tidak berhati-hati saat mendidik putra dan putri anda, tindakan tidak terpuji tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh mereka. Bolos sekolah merupakan tindak korupsi ringan, selain itu mengambil uang kembalian yang kelebihan juga termasuk di dalamnya.
Dampak Korupsi
Jika korupsi di Indonesia kian meningkat maka rakyatlah yang akan terkena imbasnya pertama kali. Para koruptor telah merampas uang rakyat yang digunakan untuk menimbun kekayaan kemudian rakyat juga yang harus menerima dampaknya. Lalu apa sajakah dampak buruk dari korupsi?
Anda pasti sudah tau kalau salah satu hak rakyat Indonesia adalah menerima pendidikan yang layak minimal 9 tahun dan bahkan kini SMA juga sudah menggunakan dana BOS. Dengan kata lain, negara sudah tak perlu khawatir lagi dengan nasib anak bangsanya. Namun, banyak kita temui kasus para tokoh pendidikan yang menggunakan dana BOS untuk memperkaya diri mereka. Alhasil rakyat miskinlah yang menerima akibatnya dimana mereka tidak mampu menyekolahkan putra putri mereka karena biaya sekolah yang terlampau mahal, entah itu iuran uang gedung, SPP, biaya membeli buku, dll.
2. Bidang Ekonomi
Selain di bidang pendidikan, rakyat juga mengalami penderitaan dalam kehidupan ekonomi. Sejauh ini, dampak korupsi di bidang ekonomilah yang dirasa paling menjerat rakyat miskin. Tak perlu jauh-jauh untuk mencari beberapa contohnya. Naiknya harga bahan pokok di pasar seperti beras, gula, minyak, bawang merah, putih, dan sebagainya tentu saja lebih mempersulit mereka. Bahkan ada beberapa orang nekad memakan nasi aking yang dimasak kembali karena tidak mampu membeli sekilo beras. Sangat ironis bukan? perlu anda ketahui kalau penyebab utama mengapa banyak rakyat miskin di sebagian besar Afrika ialah karena tingkat korupsi disana yang sangat tinggi.
3. Bidang Kesehatan
Menurut hasil pengujian statistik, meningkatnya kasus kematian bayi dan penurunan angka harapan hidup merupakan salah satu dampak besar tindakan korupsi di bidang kesehatan.
4. Bidang Hukum
Korupsi membuat para pelakunya menjadi kebal dan tak takut pada hukum yang berlaku. Hal tersebut sudah jelas sekali karena ada banyak koruptor yang akan mengandalkan pengacara ternama untuk membela kasusnya. Sekali lagi, terjadi kasus suap-menyuap di ranah pengadilan yang mengakibatkan para pelaku koruptor negara bebas dari hukuman. Kalaupun mereka berhasil dijebloskan ke penjara, namun bisa jadi bukan sel besi mengerikan yang mereka dapatkan, melainkan penjara bak hotel bintang 5.
Upaya Bangsa Mencegah Korupsi
Kali ini upaya pencegahan atas tindakan korupsi tidak hanya menjadi tugas serta tanggung jawab KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), kepolisian dan pihak aparatur negara saja. Namun, peran seluruh rakyat Indonesia dari berbagai daerah serta profesi juga sangat dibutuhkan.
1. Laporkan!
Jika melihat suatu bentuk tindakan korupsi di sekitar anda, entah itu lingkungan masyarakat atau pekerjaan, maka segera laporkan ke pihak yang berwenang. Jangan khawatir jika keselamatan anda terancam karena KPK telah memberikan jaminan penuh atas masyarakat yang telah memberikan laporan tindak korupsi. Bekerja sama dengan pemerintah adalah langkah jitu yang mampu memberantas korupsi dengan cepat.
2. Didik Diri Sendiri
Mendidik dan melakukan pencegahan terhadap diri sendiri memang merupakan langkah awal yang tepat untuk terhindar dari korupsi. Cobalah belajar untuk selalu mensyukuri atas apa yang telah anda dapatkan dengan cara yang baik, jangan mengutamakan gengsi, dan bersikaplah jujur. Setelah mengurus diri sendiri, ajari dan berikan arahan kepada anggota keluarga serta anak-anak mengenaikorupsi. Akan lebih baik jika anda sekeluarga membiasakan diri untuk belajar hidup jujur sejak dini.
3. Hidup Disiplin
Para pejabat pemerintahan dihimbau agar lebih jujur serta disiplin terhadap peraturan yang ada. Selain itu keberadaan sanksi tegas akan sangat membantu dalam mengatur serta mentertibkan para pegawainya.
4. Optimalisasi LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)
Inilah hal penting yang jangan sampai dilewatkan pemerintah dalam upaya pencegahan korupsi. Sejauh ini LHKPN masih bersifat sukarela atau tidak wajib dilakukan oleh para caleg. Akan lebih baik jika seluruh calon legislatif atau caleg diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaan yang dimiliki. Hal tersebut akan mencegah para caleg menggunakan anggaran negara untuk kegiatan kampanye pemilu.
Alangkah baiknya jika kita bersama-sama membantu negara agar terbebas dari belenggu korupsi. Jangan hanya egois memikirkan diri sendiri saja karena disini kita hidup bersama-sama dalam satu nusa, bangsa, serta bahasa dimana memiliki hak dan tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab untuk menghukum para koruptor pencuri uang rakyat dan melakukan pencegahan agar anak bangsa tidak terjerumus di dalamnya. Korupsi adalah tindakan tidak terpuji yang akan lebih membuat rakyat Indonesia semakin sengsara. tak ada kata terlambat bagi kita semua untuk mencegah korupsi dimulai dari hal yang kecil , dimulai dari diri kita sendiri ayo cegah korupsi !!
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan KPK dan Blogger Bertuah Pekanbaru
0 Response to "Tak Ada Kata Terlambat Untuk Cegah Korupsi"
Posting Komentar